Senyawa Organologam
Cabang
ilmu kimia yang mempelajari tentang ikatan antara senyawa organic (mengandung
atom Carbon) dan anorganik (logam) yaitu organologam. Organologam sangat erat
kaitannya dengan logam-logam yang terikat dengan Carbon. Tetapi perlu diketahui
bahwa senyawa organologam sangat kompleks susunannya. Diketahui bahwa senyawa
organologam sangat kompleks susunannya. Reaksi yang terjadi pada senyawa
organologam bisa dibilang sangat kompleks Karena melibatkan reaksi-reaksi ligan
organik dan bagaimana ligan tersebut berikatan dengan atom logam. Aplikasi
senyawa organologam yang mungkin paling menonjol adalah sebagai katalis.
Sebagai contoh apabila kita memiliki senyawa organik A dan B, dimana kita
berkeinginan untuk menggabungkan rantai karbon milik A dan B. Agar kedua
senyawa tersebut dapat bergabung maka dibutuhkanlah suatu katalis organologam
dimana dia akan melakukan berbagai macam reaksi sampai senyawa A dan B bisa
bergabung dan katalis itu sendiri akan melepaskan diri.
Senyawa
organologam merupakan senyawa dimana minimal terdapat satu atom karbon dari
gugus organik yang berikatan langsung dengan logam. Istilah organologam
biasanya didefinisikan agak longgar, dan senyawa yang mengandung ikatan karbon
dengan fosfor, arsen, silikon, ataupun boron termasuk dalam katagori ini.
Tetapi untuk senyawa yang mengandung ikatan antara atom logam dengan oksigen,
belerang, nitrogen, ataupun dengan suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa
organologam. Sebagai contoh suatu alkoksida seperti (C3H7O4)Ti tidaklah
termasuk senyawa organologam, karena gugus organiknya terikat pada Ti melalui
atom oksigen. Sedangkan senyawa (C6H5)Ti(OC3H7)3 adalah senyawa organologam
karena terdapat satu ikatan langsung antara karbon C dari gugus fenil dengan
logam Ti. Dari bentuk ikatan pada senyawa organologam, senyawa ini dapat
dikatakan sebagai jembatan antara kimia organik dan anorganik.
Terdapat
dua macam ikatan organologam, yaitu :
1. Ikatan
ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang sangat elektropositif
yaitu unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam dengan yang
berikatan secara ionik bersifat tak larut dalam pelarut hidrokarbon dan mudah
teroksidasi.
2. Ikatan
kovalen. Ikatan kovalen organologam yang mudah menguap terbentuk
dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali aluminium),
IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron
tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama.
Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut
dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.
Konsep Organologam dan Reaksi
Pembentukan Organologam
Pada
dasarnya Organologam prinsipnya yaitu atom-atom Karbon dari gugus organik
terikat kepada atom logam. Konsep ini yang mendasari Organologam, sehingga
banyak cara untuk menghasilkan ikatan-ikatan logam pada Carbon yang berguna
bagi kedua logam transisi dan non-transisi. Beberapa yang lebih penting adalah
sebagai berikut:
1. Reaksi
Logam langsung ; sintesis yang paling awal oleh ahli kimia Inggris,
Frankland dalam tahun 1845 adalah interaksi antara Zn dan suatu
alkil Halida. Adapun yang lebih berguna adalah penemuan ahli kimia Perancis,
Grignard yang dikenal sebagai pereaksi Grignard. Contohnya interaksi Magnesium
dan alkil atau aril Halida dalam eter:
Mg + CH3I → CH3MgI
Interaksi langsung alkil atau aril
Halida juga terjadi dengan Li, Na, K, Ca, Zn dan Cd.
2.Penggunaan
zat pengalkilasi. Senyawa ini dimanfaatkan untuk membuat senyawa organologam
lainnya. Kebanyakan Halida
nonlogam dan logam atau turunan Halida dapat dialkilasi dalam eter
atau pelarut
hidrokarbon, misalnya :
PCl3 +
3C6H5MgCl → P(C6H5)3 + 3MgCl2
VOCl3 +
3(CH3)3SiCH2MgCl → VO(CH2SiMe3)3 + 3MgCl2
3. Interaksi
Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna.
4. Reaksi Oksidatif adisi. Reaksi yang
dikenal sebagai reaksi Oksa dimana Alkil atau Aril Halida ditambahkan pada
senyawa logam transisi Koordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam Karbon.
Contohnya:
RhCl(PPh3)3 +
CH3I → RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
PERMASALAHAN
1. Apakah ada persamaan yang mendasar dari ikatan organologam pada ikatan kovalen dan ikatan ionik? jelaskan!
2. Diatas sudah dijelaskan bahwa salah satu konsep dasar yang lebih penting dalam senyawa organologam yaitu "Interaksi Hidrida Logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna". Interaksi yang bagaimana yang dimaksud dalam penjelasan itu? jelaskan
3. Jelaskan prinsip dari organologam itu sendiri secara rincinya?